K-Drama "Cheer Up 2022"

Setelah drama "Twenty Five Twenty One" muncullah drama ini yang berhasil membuat saya kembali gagal move-on ketika ditinggal oleh drama ini.

Drama Cheer Up ini mulai tayang tanggal 3 Oktober dan baru bisa mengakhiri perjalanannya tanggal 13 Desember 2022. Tidak seperti drama biasanya yang bisa menyelesaikan ke-16 episodenya dalam jangka waktu 4 minggu saja. Drama ini sering kali membuat kita kecewa dengan pembatalan tayangnya. Tapi lari itu, entah kenapa drama ini berhasil membuat saya nangis se nangis-nangisnya dan tertawa diatas kesedihan saya diakhir episode. Menurut saya vibes yang dihasilkan terutama untuk di 2 episode terakhir sangatlah unik sehingga drama ini berhasil menempatkan posisi khusus di hati aku. 

Aku mulai nonton drama ini setelah melihat cuplikan yang di dalamnya terdapat Jin Sun Ho yang berhasil memikat hati saya at the first sight. Dia adalah alasan saya terus menonton drama ini sampai akhir. Walaupun dia adalah second lead di drama ini, di setiap peluang yang ada saya selalu berharap ada kisah yang bisa memberi Jin Sun Ho kebahagiaan yang maksimal. Effort dia dalam mengejar crush nya ngga pernah berhenti bahkan sampe episode 12. Bisa dibayangin selama 12 episode Jin Sun Ho masih terus berjuang untuk crush nya tapi sang wanita main lead masih belum berhasil melabuhkan hatinya di hati Jin Sun Ho. Emang sedikit moral value yang bisa saya ambil dari drama ini. Berbeda dengan drama 2521 yang setiap episode nya saya selalu mendapat nilai baru tentang kehidupan. Sedangkan, drama ini bisa dibilang drama yang mewarnai hidup saya dengan perasaan yang warna warni. Senang, gereget, sedih, marah dimana semuanya hanya terjadi di usia 20an (alias sebagai mahasiswa). Sungguh relatable sekali dengan kehidupan real saya saat sedang menonton drama ini.

Fokus pada kisah cinta dan kehidupan pribadi si cewek main lead. Di episode 15, episode yang paling mencuri hati aku untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh sang main lead. Aku dibuat nangis yang bener-bener nangis. Actingnya yang jauh dari kata "cringe" membuat aku ikut mengasihani peran sang main lead di dalam drama ini. Cewek yang sama sekali tidak memiliki privilege, anak pertama, tulang punggung keluarga. Sungguh situasi yang memaksa sang main lead untuk menjadi seorang hard worker selama ia hidup. Ibunya mengidap kanker, keluarnya terlilit hutang, Ayahnya sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, adik laki-lakinya sedang menginjak kelas 12 SMA, dan ia yang baru masuk dunia perkuliahan dengan segala perdramaan yang ada. Aku bisa lihat, karakter dia yang ceria, positif, full spirit membuat kita ingin selalu bersandar kepada dia PADAHAL yang sebenernya terjadi adalah ia yang membutuhkan sandaran. Sampai akhirnya team cheer yang menjadi teman paling suportif sang cewek main lead selama di perkuliahan sadar kalo Do Hae Yi sedang rapuh dan butuh setiap orang untuk fokus mengelilingi ia. Sedikit ngga setuju si sebenernya sama alur cerita yang kayak gini, tapi kita ga pernah tau kalo di dunia ini mungkin bisa aja ada yang memiliki kisah yang sama dengan Do Hae Yi.

Back to Jin Sun Ho, sang pro player yang ga pernah dengan serius jatuh cinta dan akhirnya merasakan jatuh cinta tapi berakhir unrequited love. Perlu kalian tau, aku JAUHH lebih jatuh ke Jin Sun Ho dibandingkan ke cowok main lead. Jin Sun Ho yang superrr baik, mulai dari bayarin adek main lead biaya les, deketin adek nya untuk dapetin kakanya (walaupun gagal ygy), sayang banget sama mamanya, super friendly juga sama sesama rekan team nya di Theia, ketulusan dia buat si cewek juga JELAS BANGET. Siapa si yang ngga bakalan jatoh ke Jin Sun Ho. Sosoknya ingin dilihat sebagai pick me boy karena gamau kelihatan punya masalah, padahal aslinya dia anak broken home. How could!!!!! Gimana dia bisa nahan semua itu demi terlihat baik-baik saja. I feel bad for him :(. Please live happily ever after Jin Sun Ho.

Comments